Minggu, 21 Maret 2010

RESENSI FILM CJ7




Judul Film: CJ7
Pemain: Stephen Chow, Kitty Zhang Yuqi, Xu Jian, Lam Tze-Chung
Sutradara: Stephen Chow
Penulis Naskah: Stephen Chow, Chi Keung Fung
Produksi: Columbia Pictures Film Production Asia
CHANG JIANG QI HAO atau CJ7, yang naskahnya ditulis, disutradai, diproduseri, juga dibintangi oleh Stephen Chow ini bergenre komedi. Dengan gaya khas komedi ala Stephen Chow, film ini bercerita tentang seorang buruh miskin Ti (Stephen Chow) yang hidup bersama seorang anak laki-laki, Dicky. Dicky diperankan oleh Xu Jian yang sebenarnya adalah gadis kecil.
Ti bekerja keras sepanjang hari agar Dicky dapat bersekolah di sebuah sekolah elit. Tetapi sayangnya, Dicky dijauhi teman-temannya karena berpenampilan lusuh dan tidak memiliki mainan keren.
Kejengkelan Dicky pada ayahnya yang tidak mau membelikan CJ1, mainan anjing-robot terbaru, musnah kala Ti menggantinya dengan sebuah hadiah yang ditemukannya di tempat sampah. Mainan itu (atau kemudian mungkin lebih tepat disebut binatang peliharaan) adalah sebuah bulatan hijau misterius yang bertransformasi menjadi makhluk aneh yang lucu, dengan mata bulat menggemaskan.
Sejatinya binatang peliharaan Dicky adalah makhluk luar angkasa yang mempunyai kemampuan magis yang ditularkan pada tuannya. Dicky tiba-tiba mampu berenang dengan sangat cepat, menendang bola dengan sangat baik, dan lain sebagainya. Tak ayal, banyak konflik yang terjadi setelah Dicky memiliki 'binatang alien'-nya dan Ti bersama Dicky harus menyelesaikannya. Mereka pun mendapat pelajaran berharga tentang arti sebuah keluarga dan hal-hal yang tak dapat dibeli dengan uang.
Penampilan menawan Xu Jian sebagai anak laki-laki dengan 'binatang peliharaan' CGI-nya yang menggemaskan mampu meluluhkan hati penonton. Dan seperti biasa Chow mampu menampilkan kualitas terbaiknya sebagai bintang komedi.

TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA 2 BULAN MARET

TUGAS BAHASA INDONESIA 2
PENALARAN DALAM PROSES
PENULISAN ILMIAH



Disusun oleh : Kelompok 2 3EA10

1. Aini Fatimah 11207076
2. Atya Linawati 10207180
3. Fifi Anggraini 11207324
4. Marizka Praditha 10207692
5. Meyliza Rachmi 10207714
6. Nina Septiana 10207785


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2010





PENALARAN DALAM PROSES
PENULISAN ILMIAH

I. Pengertian Penalaran
Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.

1.1 Prinsip dan unsur penalaran

Penulisan ilmiah mengemukakan dan membahas fakta secara logis dan sistematis dengan bahasa yang baik dan benar. Ini berarti bahwa untuk menulis penulisan ilmiah diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah.
Melalui proses penalaran, kita dapat samapai pada kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.

Jenis Penalaran

Menurut prosesnya, penalaran dibedakan menjadi dua.

a. Penalaran induktif

Secara formal dapat dikatakan bahwa induksi adalah proses penalran untuk sampai pada suatu keputusan, prinsip, atau sikap yang bersifat umum dan khusus, beradasarkan pengamatan atas hal-hal yang khusus.







Proses induksi dapat dibedakan :
1. Generalisasi Ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa.
2. Analogi, Analogi disini adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial yang bersamaan.
3. Hubungan sebab akibat, Penalaran dari sebab ke akibat mulai dari pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui. Berdasarkan itu, kita menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan.
b. Penalaran deduktif

Penalaran deduktif didasarkan atas prinsip, hukum, atau teori yang berlaku umum tentang suatu hal atau gejala. Berdasarkan prinsip umum itu, ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus, yang merupakan bagiuan dari hal atau gejala itu. jadi, penalaran deduktif bergerak dari hal atau gejala yang umum menuju pada gejala yang khusus.

II. Pengertian Penulisan Ilmiah

Penulisan ilmiah adalah penulisan hasil berpikir ilmiah yang di dalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan.

2.1 Ciri Penulisan Ilmiah


a. Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan/objek ilmu tertentu
b. Mengandung teori/semacam kerangka berpikir
c. Ada metodenya (cara mencari dan menemukan kebenaran)
d. Mengandung penalaran.








III. Keterkaitan Penalaran dalam Proses Penulisan Ilmiah

Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri.
Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:

a. Aspek keterkaitan

Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.

b. Aspek urutan

Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah

c. Aspek argumentasi

Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.

d. Aspek teknik penyusunan

Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.

e Aspek bahasa

Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.

Jumat, 19 Maret 2010

DUKUN AS




Ahmad Suradji (populer dipanggil Dukun AS; juga dikenal dengan nama Nasib Kelewang, Datuk; 1949–Galang, Deli Serdang, 10 Juli 2008) adalah seorang pelaku pembunuhan terhadap 42 orang wanita yang mayatnya dikuburkan di perkebunan tebu di Desa Sei Semayang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara dari tahun 1986 hingga 1997.
Nama aslinya adalah Nasib. Karena sering menggunakan kelewang saat melakukan pencurian lembu di kawasan Stabat, ia pun dipanggil "Nasib Kelewang" oleh teman-temannya. Nama "Ahmad Suradji" disandangnya setelah keluar dari penjara karena tersandung kasus pencurian lembu, sedangkan nama Datuk diberikan teman-temannya karena ia menikahi tiga kakak beradik kandung dan tinggal serumah.
Sehari-hari Suradji bekerja sebagai petani. Ia hanya lulus SD dan mempunyai tiga orang istri dan sembilan anak. Pihak kepolisian pertama kali menemukan mayat salah seorang korban pada 27 April 1997, seorang wanita berusia 21 tahun bernama Sri Kemala Dewi. Seminggu kemudian, seorang saksi mengatakan bahwa pada hari Dewi menghilang, ia telah mengantarkan Dewi ke tempat tinggal Suradji. Polisi kemudian menemukan setumpuk pakaian dan perhiasan wanita di situ, di antaranya barang-barang milik Dewi. Suradjipun ditangkap.
Apakah Suradji sendiri mengaku bersalah tidak diketahui jelas. Ada sumber-sumber yang menyebut bahwa ia tidak mau mengaku, namun ada pula yang menyatakan bahwa ia telah mengakui perbuatannya. Dalam sebuah laporan, Suradji mengaku membunuh karena hendak menyempurnakan ilmu yang sedang dipelajarinya. Agar ilmunya sempurna, ia harus membunuh 70 orang wanita dan mengisap air liur korban. Ilmu ini sendiri ia dapati dari ayahnya saat ia masih berusia 12 tahun, meskipun perhatiannya terhadap ilmu tersebut baru mulai terasa saat ia mencapai usia 20 tahun.
Pada tahun 27 April 1998, ia divonis mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap wanita-wanita tersebut. Ia dieksekusi pada Kamis 10 Juli 2008, tepatnya pukul 22.00 oleh tim eksekusi Brigadir Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.

Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia

Minggu, 14 Maret 2010

BOYS BEFORE FLOWERS



Serial drama Asia Boys Before Flowers ini memang sudah berbulan2 lalu berakhir, tetapi tampaknya dampak dari film tersebut masih terasa di Indonesia. Film yang diperankan oleh Koo Hye Sun alias Geum Jan Di
dan para personil F4 yang terdiri dari : Lee Min Ho alias Goo Joon Pyo, Kim Hyun Joong alias Yoon Ji Hoo, Kim Bum alias So Yi Jung, dan Kim Joon alias Song Woo Bin , memang sangat digandrungi oleh masyarakat di Indonesia, khususnya para wanita. Drama yang diadaptasi dari komik Hana Yori Dango ini, memang diperuntukkan kaum hawa, karena film ini juga didominasi oleh cowok – cowok tampan, yang digilai para wanita muda, ataupun tua. Film yang menceritakan tentang kekuatan cinta, indahnya persahabatan, juga kekeluargaan ini mendapat rating tinggi. Demam drama korea pun kembali menerpa masyarakat kita. Selain nonton filmnya, masyarakat pun banyak yang ingin tahu beritanya melalui tabloid, internet, dan lain – lain. Begitu juga dengan para pemainnya itu sendiri. Walaupun syuting pembuatan filmnya sudah selesai, tetapi persahabatan cast BBF terus terjalin di luar kamera. Setelah kecelakaan dan berduka karena kehilangan salah satu pemain, Jang Ja Yun, persahabatan adalah hal yang sangat berharga. Dan gosipnya lagi, sang pangeran tampan Kim Bum alias So Yi Jung, yang di dalam film tersebut diceritakan berpacaran dengan sahabat sang pemeran utama Jan Di, Kim So Eun alias Chu Ga Eul, di dunia nyata juga diberitakan memang menjalin tali asmara. Karena dinilai banyak orang mereka memang sangat cocok, mereka pun dijuluki pasangan soulmate. Beritanya pun makin diburu saja. Apalagi, banyak yang bilang sekuel film ini akan ditayangkan. Itu artinya, film ini akan bersambung. Semoga saja!!!!.

MIE AYAM BANG ADI



Dari saya di bangku SMA 5 tahun lalu, mie ayam yang terletak di depan sebuah bengkel di Jakarta timur, memang sudah ramai dikunjungi orang. Ketika saya mencobanya pun, saya dan teman-teman menjadi ketagihan. Dulu, yang namanya dikenal dengan mie ayam bengkel, rasanya memang enak sekali dan juga harganya sangat terjangkau. Ayamnya banyak dan juga empuk, tingkat kematangan mie-nya pas, sambalnya juga enak, apalagi kalau ditambah pangsit goreng, ditaburi daun bawang dan sembari minum es teh manis…..enak sekali, tidak bisa dibayangkan karena memang harus ke tempatnya langsung. Di sana pun disediakan kupat dan tahu yang tak kalah enak bagi yang menyukainya. Kupatnya enak, tahunya pun empuk. Tapi karena porsi makan saya yang memang tidak banyak, jadi jarang menambah pesanan dengan kupat ataupun tahu. Karena porsi mie-nya pun sudah banyak. Dulu, yang tempatnya hanya terdiri dari sebuah tenda dan parkiran motor yang sedikit menumpang lahan, sekarang sudah direnovasi habis. Sekarang sang penjual sudah mempunyai tempat menetap, yang juga tersedia toilet dan mushola-nya. Tempatnya pun sekarang jadi nyaman, bersih, serasa sedang makan mie ayam di rumah sendiri. Anda pun harus mencobanya, dan saya jamin tidak akan menyesal, malahan saya juga yakin, kalau anda akan ketagihan dan kembali mencobanya. Jangan lupa ajak keluarga, teman atau kerabat dekat anda. Selamat mencoba!!!!!.